Industri Padat Karya Prioritas Vaksin Gotong-royong
RADARLAMPUNG.CO.ID - Alasan industri padat karya jadi prioritas pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi gotong-royong, karena sektor ini menyerap lebih banyak tenaga kerja dibanding industri padat modal.
Banyaknya tenaga kerja di satu pusat produksi tentu membuat risiko penularan virus Corona menjadi lebih tinggi bagi industri padat karya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi gotong-royong akan mengacu pada daftar perusahaan yang sudah mengajukan diri melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain itu, vaksinasi gotong-royong juga tetap mempertimbangkan zonasi risiko penularan Covid-19 per daerah.
\"Prioritas berbasis zonasi. Juga berbasis kepada perusahaan yang sudah daftarkan diri ke Kadin. Tentunya pada jenis industrinya, diutamakan yang padat karya,\" kata Airlangga di kantor presiden, Senin (3/5).
Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi warga negara asing (WNA) untuk mendapat akses vaksinasi Covid-19.
WNA sebagai pekerja asing bisa divaksinasi dengan skema gotong-royong, yakni dengan pendanaan sepenuhnya oleh perusahaan penanggung WNA tersebut.
Pekerja asing yang dimaksud harus memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal tetap (KITAP).
Soal harga, Ketua Umum Golkar ini menambahkan, Kementerian Kesehatan segera menerbitkan Permenkes mengenai vaksinasi gotong-royong.
Nantinya, vaksinasi dengan skema gotong-royong akan menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinopharm. Indonesia sendiri sudah sepakat dengan Sinopharm untuk mendatangkan 7,5 juta dosis vaksin sampai Juli nanti.
\"Juga 5 juta (dosis) dari Cansino yang sedang dalam proses,\" kata Airlangga.
Sebelumnya dikabarkan, vaksin Sinopharm pemberian Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak setengah juta dosis sudah tiba di tanah air. Vaksin produksi China itu dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891.
Pada April lalu, Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan pendataan program vaksinasi gotong-royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April.
Tercatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi. Pelaksanaan diharapkan akan dilakukan pada pekan ketiga Mei 2021. (rls/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: